Burung
dan Pesawat sama-sama terbang di langit. Keduanya berpotensi tersambar
petir. Berikut penjelasan kecanggihan sistem antipetir pada pesawat.
Kemungkinan
pesawat tersambar petir selalu ada. Namun, pesawat dilengkapi sistem
Static Discharge (SD) pada badannya. Hal tersebut membuat kemungkinan
pesawat tersambar menjadi sangat kecil, terutama pesawat-pesawat modern.
Petir
terjadi karena adanya perbedaan muatan listrik di udara, akibat gesekan
antara awan atau benda dengan udara maka timbul muatan listrik statis
pada benda itu. Sama halnya dengan pesawat, saat bergerak di udara akan
terbentuk listrik statis di badan pesawat.
Namun,
SD segera membuang listrik ke udara sehingga kecil kemungkinan
tersambar. Jika SD tak bekerja, pesawat bisa saja tersambar petir dan
akibatnya bisa mulai dari terganggunya peralatan komunikasi dan navigasi
pesawat hingga terbakar di udara (kejadian ini sangat jarang terjadi).
SD
pesawat sendiri sangat jarang rusak, selain itu perawatannya sangat
sederhana karena bentuknya hanya berupa kawat atau lempengan plastik
berisi logam yang ditempatkan di ujung sayap atau ekor pesawat dengan
jumlah 12-16 buah.
“Ketika
muatan listrik yang terkumpul di SD terlalu banyak, maka muatan itu
akan terlepas dengan sendirinya,” kata Prof Yohanes Surya Ph.D. Seperti
dikutip dari situsnya, tiap hari Bumi dihantam 40 ribu petir.
Namun,
karena luasnya Bumi, maka kemungkinan petir mengenai suatu pesawat
sangat kecil. Namun ia menyebutkan bahwa tiap tahun rata-rata terdapat
sebuah pesawat tersambar petir.