Nilai total penjualan bersih mencapai 1,207 triliun yen (Rp 12,542 triliun), turun dari tahun sebelumnya 1,276 triliun yen (Rp 13,259 triliun). Keuntungan perusahaan mencapai 7,5 miliar yen (Rp 779,3 miliar) , jauh dibandingkan tahun sebelumnya 27 miliar yen (Rp 2,8 triliun).Laba perusahaan merosot karena penguatan yen yang terjadi sepanjang tahun lalu plus turunnya penjualan di negara kunci seperti Eropa, Indonesia dan Brasil. Sementara di Amerika Utara penjualan hanya 62.000 unit, turun 2 persen dari tahun sebelumnya 64.000 unit.
Tahun lalu, Yamaha hanya bisa menjual 6,09 juta unit sepeda motor dan skuter. Tahun seelumnya malah 6,98 juta unit. Nilai keuntungan penjualan sepeda motor mencapai 798,7 miliar yen (Rp 82,997 triliun), juga turun dari sebelumnya 887,6 miliar yen (Rp 92,235 triliun). Keuntungan berkurang sekitar 200 juta yen (Rp 20,7 miliar) berasal dari bisnis sepeda motor.
250 Model
Yamaha optimis tahun ini bisa kembali mendongkrak keuntungan dengan strategi jangka menengah yang diumumkannya akhir tahun lalu. Untuk itu disiapkan 250 model dari 2013 sampai 2015 di seluruh dunia, termasuk sepeda motor, mesin tempel, generator dan perkakas industri. Pada tahun in, Yamaha siap melansir 65 model baru, setengahnya adalah sepeda moto untuk pasar maju dan berkembang.
Khusus untuk negara berkembang di Asia, seperti Indonesia, Yamaha fokus menelurkan sepeda motor dengan mesin injeksi. Juga disiapkan skuter baru untuk India. Sedangkan Brasil diumpani dengan model-model baru. Pasar negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat disiapkan beberapa model baru untuk mengisi segmen sport, cruiser dan motocross.
Tahun ini, Yamaha berharap penjualannya di Amerika Utara kembali normal menyentuh 64.000 unit, dan terus naik sampai 89.000 unit pada 2015. Dengan meluncurkan beberapa model baru, Yamaha berharap bisa mendongkrak permintaan di AS menjadi 600.000 unit pada 2015 dari tahun lalu hanya 452.000 unit. Tahun ini Yamaha mematok target penjualan sepeda motornya 6,95 juta unit!
