Ukurannya relatif kecil, namun pancaran sinarnya paling terang.
Titik putih di sebelah kiri ialah M60-UCD1. (NASA/ESA/Hubble) |
Telah ditemukan lubang hitam supermasif namun ukurannya terkecil di galaksi. Diberi nama M60-UCD1 berlokasi 54 juta tahun cahaya dari rasi bintang Virgo.
Dituliskan dalam jurnal Nature oleh Dr. Anil Seth dari University of Utah, bahwa lubang hitam ini adalah yang terkecil namun paling terang pula. Maka peneliti tetap menyebutnya sebagai lubang hitam supermasif.
Observasi awal M60-UCD1 menunjukkan kekuatan sinar X yang tak biasa walau ukurannya begitu kecil. Kekuatan lubang hitam mini ini sungguh besar, apalagi sinar X yang dipancarkan.
Untuk mengukur kecepatan bintang mengorbit M60-UCD1, peneliti menggunakan Teleskop Gemini North di Hawai, sedangkan NASA memakai Teleskop Hubble Space.
“Kami mempelajari kecepatannya di galaksi dan penemuan kami bahwa inti (lubang hitam) lebih cepat,” papar Dr. Baumgardt dari University of Queensland.
Ia menambahkan kecepatan terus meningkat ketika mencapai pada inti galaksi bintang, artinya massa begitu besar dan kejadian ini hanya terjadi pada lubang hitam supermasif.
Temuan ini merupakan titik terang para ilmuwan tentang ultra compact dwarf (UCD) atau galaksi kerdil ultra kompak. Selama ini ilmuwan mempertanyakan apakah UCD merupakan galaksi masif ataukah gugusan bintang semata.
“Namun lubang hitam supermasif belum pernah ditemukan dalam kluster bintang dan kini sulit memahami bagaimana mereka dapat menjadi satu,” ujar Baumgardt.
Kebanyakan galaksi memiliki lubang hitam supermasif yang besarnya bahkan jutaan hingga miliaran kali massa Matahari.
M60-UCD1 ukurannya hanya 15 persen dari total massa galaksi. Sebagai perbandingan, pada inti galaksi Bima Sakti terdapat lubang hitam yang ukurannya kurang dari 0,1 persen total massa galaksi.
Dituliskan dalam jurnal Nature oleh Dr. Anil Seth dari University of Utah, bahwa lubang hitam ini adalah yang terkecil namun paling terang pula. Maka peneliti tetap menyebutnya sebagai lubang hitam supermasif.
Observasi awal M60-UCD1 menunjukkan kekuatan sinar X yang tak biasa walau ukurannya begitu kecil. Kekuatan lubang hitam mini ini sungguh besar, apalagi sinar X yang dipancarkan.
Untuk mengukur kecepatan bintang mengorbit M60-UCD1, peneliti menggunakan Teleskop Gemini North di Hawai, sedangkan NASA memakai Teleskop Hubble Space.
“Kami mempelajari kecepatannya di galaksi dan penemuan kami bahwa inti (lubang hitam) lebih cepat,” papar Dr. Baumgardt dari University of Queensland.
Ia menambahkan kecepatan terus meningkat ketika mencapai pada inti galaksi bintang, artinya massa begitu besar dan kejadian ini hanya terjadi pada lubang hitam supermasif.
Temuan ini merupakan titik terang para ilmuwan tentang ultra compact dwarf (UCD) atau galaksi kerdil ultra kompak. Selama ini ilmuwan mempertanyakan apakah UCD merupakan galaksi masif ataukah gugusan bintang semata.
“Namun lubang hitam supermasif belum pernah ditemukan dalam kluster bintang dan kini sulit memahami bagaimana mereka dapat menjadi satu,” ujar Baumgardt.
Kebanyakan galaksi memiliki lubang hitam supermasif yang besarnya bahkan jutaan hingga miliaran kali massa Matahari.
M60-UCD1 ukurannya hanya 15 persen dari total massa galaksi. Sebagai perbandingan, pada inti galaksi Bima Sakti terdapat lubang hitam yang ukurannya kurang dari 0,1 persen total massa galaksi.
Sumber: www.abc.net.au)