Perangkat
lunak untuk melacak identitas wajah ini diharapkan dapat membantu
penegak hukum melacak data tersangka kriminal secara lebih cepat dan
akurat
Biro
Investigasi Federal AS (FBI) akan mengaktifkan penggunaan perangkat
lunak pelacakan data pelaku kriminal berdasarkan identitas wajah. Ini
merupakan bagian perombakan program database sidik jari FBI senilai 1
miliar dollar AS.
Program
yang mulai efektif pertengahan Januari tahun depan itu memungkinkan
polisi lokal di seluruh AS melacak buronan secara lebih cepat dan
akurat. Penanda biometrik lainnya, seperti scan iris mata dan rekaman
suara, juga akan dimuat dalam database pelaku kriminal yang diperbarui.
FBI
berharap program yang diberi nama Nextgov ini dapat membantu polisi
menyelesaikan kasus-kasus yang selama ini tidak terselesaikan karena
kurangnya informasi mengenai identitas pelaku kriminal. Program ini
memungkinkan aparat penegak hukum untuk menarik data tersangka kriminal
serta mengurutkannya ke data terdekat berdasarkan foto identitas yang
ada.
Selama
ini agen FBI memerlukan nama tersangka untuk melacak datanya dengan
menggunakan data 10 juta foto tersangka yang tersimpan di jaringan
Sistem Identifikasi Sidik Jari Terintegrasi FBI. Dengan sistem
identifikasi generasi terbaru, penyidik dapat mengunggah foto dan
mendapatkan sederet identitas yang mendekati data tersangka dalam waktu
15 menit.
Uji
coba pemakaian perangkat lunak akan diberlakukan di Michigan,
Washington, Florida, serta North Carolina pada musim dingin tahun ini
sebelum ditawarkan ke aparat penegak hukum di seluruh AS pada 2014.