Apa itu Onani?
Terminologi
onani atau masturbasi dapat diartikan sebagai aktivitas menyentuh,
meraba, memainkan, merangsang bagian tubuh (misalnya: alat kelamin)
dengan tujuan untuk memuaskan hasrat seksual dirinya sendiri
(autoerotism). Adapun istilah masturbasi biasa digunakan untuk
mengartikan onani yang biasa dilakukan oleh kaum wanita. Istilah lain
untuk onani adalah “swalayan”, melancap (bahasa Malaysia), istimna
(bahasa Arab).
Bagaimana Onani itu Bermula?
Konon
menurut Alkitab, tepatnya dalam Kejadian 38:6-10, hikayat, riwayat,
kisah, atau sejarah Onani berasal dari seseorang bernama Onan yang
sedang gelisah. Ia disuruh ayahnya, Yehuda, untuk menikahi janda
almarhum kakaknya. Onan merasa keberatan karena ia yakin bahwa anak yang
lahir akan dianggap sebagai keturunan kakaknya. Maka, Onan kemudian
memutuskan untuk menumpahkan spermanya di luar tubuh janda tersebut
setiap kali mereka berhubungan seksual, bukan di dalam vagina. Dengan
cara itu, janda kakaknya tidak akan hamil. Namun, cara itu harus
berakhir tragis karena ternyata membuat Tuhan murka dan Onan mati.
Berapa kali “idealnya” beronani dalam seminggu?
Tidak
ada “harga normal” atau pedoman untuk onani, namun ada yang menyebutkan
biasanya onani dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, pendapat ini kurang
kami setujui karena memang tidak didukung referensi yang kuat dan valid.
Disarankan untuk sama sekali TIDAK beronani dalam seminggu, mengingat
hampir tidak ada manfaat onani, kecuali pemuasan hasrat seksual semata.
Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Onani?
Kami memiliki beberapa tips efektif untuk menghentikan kebiasaan onani, seperti:
1. Awali dengan berdoa, memohon dan bertaubat kepada Allah, untuk berhenti dari onani selamanya.
2. Harus memiliki tekad, kemauan, dan motivasi yang kuat dari diri sendiri.
3. Terapkan sistem “reward and
punishment” yang tegas dan disiplin untuk diri sendiri. Misalnya: jika
satu hari saya tidak beronani, maka saya akan “menghadiahi diri sendiri”
dengan membeli es krim yang lezat atau berjalan-jalan ke pantai. Jika
saya beronani satu kali saja, saya harus “menghukum diri sendiri” dengan
membaca satu buku tentnag ilmu pengetahuan.
4. Katakan TIDAK pada ONANI dan SEX sebelum MENIKAH!!!
5. Hendaknya tidak sering menyendiri, melamun, atau menonton film yang “membangkitkan gairah”.
6. Bergaullah dengan orang-orang
yang alim, cerdas, sholeh, beriman, bertakwa. Hindarilah lingkungan
pergaulan yang membawa Anda menuju “lembah maksiat” atau “dunia hitam”.
7. Perbanyaklah beribadah sesuai
dengan agama dan keyakinan Anda. Jika Anda beragama Islam, maka
seringlah berpuasa sunah, sholat berjamaah, sholat malam, berzikir,
membaca Alquran, dsb.
8. Jika Anda “hobi beronani”,
berhati-hatilah atau waspadalah dengan kanker prostat! Sebab, hasil
riset yang dilakukan oleh Universitas Nottingham Inggris, menyatakan
bahwa pria berusia antara 20-30 tahun yang “gemar beronani” memiliki
risiko lebih tinggi untuk terkena kanker prostat. Juga, Sebanyak 34%
atau 146 dari 431 orang yang terkena kanker prostat sering melakukan
onani mulai usia 20 tahun. Sekadar tambahan, kanker prostat adalah
penyakit kanker yang berkembang di kelenjar prostat, disebabkan karena
sel prostat bermutasi dan mulai berkembang di luar kendali.
9. Sibukkanlah diri Anda dengan
hal-hal yang positif dan bermanfaat, misalnya: berolahraga, pecinta
alam, membaca buku, menulis, bernyanyi, memasak, berkebun, dsb.
10. Ingatlah bahwa hukum onani adalah haram, dan onani itu merupakan “zina tangan”.
11. Hindari bergaul dengan teman
atau sahabat yang juga “hobi beronani”. Sebab seseorang itu dapat
dinilai; salah satunya dengan siapa (saja) ia bergaul.
12. Mandilah secepat mungkin. Hindari untuk berlama-lama di kamar mandi.
13. Hindari melihat tontonan,
tayangan, gambar, video, yang “syur”, “aduhai”, atau porno, baik di
internet, televisi, VCD, DVD, dsb. Hindari juga “bacaan dewasa”, “kisah
panas”, atau “bumbu-bumbu seksual”, kecuali Anda sudah menikah dan akan
melakukan hubungan seks.
14. Perbanyak aktivitas fisik, terutama jika sedang stres atau diri Anda sedang dalam keadaan tertekan.
15. Lakukan semua hal, aktivitas, atau kegiatan yang Anda sukai, sepanjang tidak melanggar aturan agama dan norma.
16. Temukan, kembangkan, dan salurkan semua bakat, hobi, dan kreativitas Anda semaksimal mungkin.
17. Sadarilah bahwa onani hanya
akan menghabiskan energi dan waktu Anda yang sebenarnya dapat Anda
gunakan untuk melakukan hal-hal lainnya yang bermanfaat.
Oh iya, ada satu hal lagi yang
perlu ketahui… . kami belum menemukan referensi yang mengatakan bahwa
kebanyakan onani itu menghambat pertumbuhan. Yang mungkin terjadi
adalah, energi yang seharusnya untuk tumbuh kembang tubuhmu kahirnya
habis sia-sia hanya untuk beronani. Jelas bahwa tidak ada hubungan
antara frekuensi beronani dengan tingkat petumbuhan.