Kidal adalah suatu kebiasaan kita yang
selalu (lebih sering) menggunakan tangan kiri untuk melakukan
pekerjaan, kaya nulis, makan, atau pegang sesuatu. Menurut The Left
Handers Club, sebuah organisasi orang-orang kidal tak pernah menganggap
bahwa kidal itu adalah sebuah kelainan, tapi sebaliknya, mereka berkata
kalo KIDAL itu adalah KEREN!!
Nih semua hal yang berhubugan dengan kidal :
GARA-GARA USG?
Sampe saat ini, nggak ada
satupun dokter atau ilmuwan yang tau pasti apa penyebab kidal. Ada
beberapa teori yang mencetuskan alasan kenapa seseorang bisa kidal, tapi
kebenarannya belum teruji secara pasti.
Menurut Fabiola Priscilla
Setiawan, M.Psi., psikolog anak dan remaja, kidal terjadi kalo otak
kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.
“Otak kanan itu mengatur bagian
tubuh sebelah kiri, sedangkan otak kiri mengatur tubuh sebelah kanan.
Orang yang lebih nyaman menggunakan tubuh sebelah kiri, termasuk tangan
kiri, berarti otak kanannya yang lebih dominan,” Mbak Febi (ini
panggilan akrabnya) menjelaskan.
Apa penyebabnya? Bisa jadi
karena faktor lingkungan, kalo seorang anak emang dibiasakan pake tangan
kiri dari kecil, atau bisa juga karena faktor genetis. “Kalo di satu
keluarga ada yang kidal, kemungkinan ada anggota keluarga lain yang akan
kidal juga. Misalnya anaknya, atau keponakannya,” ujar psikolog yang
juga kidal ini.
Ibu yang melewati proses
melahirkan yang sulit, dan yang terlalu sering melakukan USG saat sedang
hamil, juga disebut-sebut sebagai hal yang menyebabkan kidal.
Persalinan yang sulit menyebabkan bayi kekurangan oksigen di otak.
“Terlalu sering USG juga dicurigai bisa menimbulkan perubahan di otak
janin. Akibatnya, bayi yang dilahirkan jadi kidal,” bilang Mbak Febi.
JAGO GAMBAR
Gara-gara didominasi otak kanan,
orang kidal jadi jauh lebih kreatif dibanding orang-orang yang biasa
menggunakan tangan kanan. Otak kiri fungsinya mengatur hal-hal yang
berhubungan dengan logika, sedangkan otak kanan mengatur hal-hal yang
abstrak kayak seni, bahasa, musik, dan emosi.
“Itulah sebabnya, orang-orang
yang kidal biasanya jago gambar. Jadi, nggak heran kalo banyak musisi,
pelukis, aktor, dan seniman yang bertangan kidal,” kata psikolog yang
berpraktek di Lembaga Psikologi Terapan UI ini.
Akibat otak kanan lebih dominan,
anak-anak yang kidal juga biasanya punya daya khayal dan imajinasi yang
tinggi, yang bikin mereka jadi lebih kreatif dibanding anak-anak
bertangan kanan.
Itu kelebihannya. Kalo kekurangannya?
“Anak yang kidal biasanya lebih
sensitif. Mereka juga cenderung nggak pede, apalagi kalo lingkungannya
nggak menerima dia sebagai orang kidal. Penelitian menunjukkan kalo
kompetensi orang yang kidal dan orang yang “normal” itu sebenarnya sama
kok,” Mbak Febi menegaskan.
SEKALI KIRI, TETAP KIRI
Penting nih! Kalo lo kidal,
jangan sekali-kali berusaha untuk berubah jadi right-hander alias
pengguna tangan kanan. Termasuk kalo disuruh oleh orang tua atau guru.
Kalo dipaksain, efeknya justru bakal nggak bagus buat lo, baik secara
psikologis maupun secara prestasi. Mbak Febi ngasih contoh lewat
pengalaman pribadinya, “Waktu SD prestasi saya bagus, selalu masuk
rangking.
Tapi begitu duduk di kelas
empat, saya nggak diijinkan masuk kelas kalo saya nggak belajar pake
tangan kanan, termasuk nulis pake tangan kanan. Itu sulit banget buat
saya. Nulis jadi lambat, mikir juga jadi nggak konsen. Apalagi kalo guru
lagi mendikte catatan atau ngasih soal mencongak. Sejak itu, prestasi
saya langsung drop,” bilang Mbak Febi.
Si kidal yang maksain berubah
jadi “normal” juga biasanya jadi lebih gampang cemas, tidur terganggu,
nggak percaya diri, bahkan bisa jadi gagap. Hah?! Gagap?
“Iya, ini biasanya terjadi pada
anak yang sering diingatkan dengan cara yang keras, misalnya dibentak,
untuk pake tangan kanan. Akibatnya dia jadi waswas, mau melakukan apapun
jadi serba takut,” Mbak Febi menjelaskan.
Kasus
ini juga dialami oleh Raja Inggris King George VI yang jadi gagap dan
dyslexia akibat dipaksa menggunakan tangan kanan, padahal dia aslinya
adalah seorang kidal.
“Tangan kanan dan tangan kiri
kan dua-duanya ciptaan Tuhan. Nggak ada yang baik atau buruk. Yang
penting, untuk hal-hal normatif kayak salaman, tetap dibiasakan pake
tangan kanan. Tapi kalo untuk nulis atau ngelempar bola, ya silakan aja
pake tangan mana yang menurut kamu paling nyaman. Inget deh, Tuhan itu
nyiptain semua orang dengan kelebihan dan kekurangan. Dan, kidal itu
bukan kekurangan!” tutup Mbak Febi.