Suatu hari, Ummul Mukminin Hafshah binti ‘Umar bercerita kepada Abdullah
bin ‘Umar bahwa Rasulullah SAW mengatakan, Dajjal suatu saat muncul
dari tempat persembunyiannya hanyalah karena satu amarah yang ia
rasakan. Lebih lanjut Rasulullah SAW mengingatkan, kelak Dajjal akan
keluar dari sebuah jalan yang terletak di antara negeri Syam dan Irak.
Ia berjalan ke kiri dan ke kanan, tanpa arah yang tidak diketahuinya,
seperti orang kebingungan.
Sebelum Dajjal menampakkan dirinya dihadapan publik, menurut Rasulullah SAW, ada beberapa peristiwa besar yang menandainya.
Pertama,
banyaknya orang yang tewas ketika kaum muslimin melawan bangsa Romawi.
Pada saatnya nanti akan terjadi peperangan dahsyat antara kaum muslimin
yang diserang terlebih dahulu oleh orang dan pasukan dari Romawi.
Kaum
muslimin rela mati demi membela akidah dan agamanya. Mereka tak akan
kembali dari pertempuran kecuali dalam keadaan menang. Peperangan
berlangsung hingga berhari-hari, siang maupun malam, tanpa henti. Pada
akhirnya, kaum muslimin yang berhasil memenangkan pertarungan sengit
itu. Jumlah pihak musuh yang terbunuh sangat banyak. Bahkan, jumlah yang
tewas diperkirakan merupakan jumlah korban terbesar dalam sejarah
peperangan manusia. Beberapa hari berikutnya, terdengar kabar bahwa
Dajjal segera memasuki wilayah mereka. Spontanitas para penduduknya lari
kocar-kacir demi menyelamatkan diri.
Kedua, banyaknya kemenangan
yang diraih kaum muslimin. Rasulullah SAW bersabda, pada masanya nanti
kaum muslimin akan berperang melawan jazirah Arab, Allah SWT lalu
memberikan kemenangan. Selanjutnya kaum muslimin memerangi Persia dan
kemenangan pun bisa diraih. Berikutnya kaum muslimin memerangi Romawi
dan kekalahan telak berpihak pada musuh. Kemenangan terakhir ketika kaum
muslimin berperang melawan Dajjal.
Ketiga, tatkala kaum muslimin
berhasil menguasai Konstantinopel (dahulu merupakan ibukota Romawi
Timur. Sekarang bernama Istanbul).
Keempat, Dajjal keluar ketika
telah sedikitnya orang Arab. Mereka lari ke gunung-gunung untuk
menghindari kehadiran Dajjal, sehingga jumlah orang Arab di tanah
kelahirannya sendiri menjadi sedikit. Sebelumnya, mereka telah mendengar
berita bahwa Dajjal akan menyambangi kota mereka.
Kelima,
sebelum keluarnya Dajjal, manusia tertimpa tiga paceklik dahsyat,
sehingga mengalami kelaparan. Allah SWT memerintahkan langit pada tahun
pertama untuk menahan sepertiga hujan, memerintahkan bumi untuk menahan
sepertiga tumbuhannya. Allah SWT kemudian memerintahkan langit pada
tahun kedua untuk menahan dua pertiga hujannya dan memerintahkan tanah
untuk menahan dua pertiga tanamannya. Selanjutnya Allah SWT
memerintahkan langit pada tahun ketiga menahan semua hujannya, tak ada
yang turun satu tetes pun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua
tumbuh-tumbuhan.