Amerika telah melucuti seluruh persenjataan milik Nazi setelah Perang Dunia II, seluruh konsep senjata udara pun tak luput dari perhatian mereka. Namun, mereka tak menyangka bakal menemukan sebuah konsep salah satu senjata paling mematikan yang pernah dibuat oleh Nazi.
Seperti yang dikutip dari Merdeka.com, sebuah konsep pesawat supersonik buatan insinyur asal Austria, Eugen Sanger, berhasil diteliti oleh ahli sejarah Amerika bernama Amy Shira Teitel. Teitel mengungkapkan bila pesawat buatan Sanger mampu mencapai bagian manapun di bumi hanya dalam waktu satu jam.
Roket supersonik tersebut bekerja dengan cara dilontarkan menggunakan sebuah roket, mirip dengan cara kerja sebuah ketapel. Dalam konsepnya, Sanger berpendapat bila pesawat itu mampu terbang hingga lapisan tertinggi di atmosfer bumi sebelum meluncur ke berbagai kota di dunia. Dalam waktu kurang dari satu jam, pesawat tersebut bisa menjatuhkan bom untuk menghancurkan satu kota dalam sekejap mata.
Berkat desain dasar pesawat yang datar, pesawat supersonik ini bisa terus berada di udara lebih lama dan membentuk sebuah jalur lintasan terpola sebelum melakukan pendaratan di tempat yang telah ditentukan.
Insinyur Austria itu sejatinya berharap pesawat supersonik miliknya digunakan untuk pesawat kargo atau penumpang. Sanger pun akhirnya berusaha meyakinkan pemerintah Austria dan Nazi untuk mendanai pembuatan pesawat supersonik di pertengahan tahun 1930 dengan menonjolkan fungsi persenjataannya. Untungnya, konsep sistem tenaga pendorong pesawat yang berbasis cairan dianggap tidak aman sehingga proyek ini urung didanai.
Konsep pesawat dan kemampuan Sanger pun kian meredup setelah kalah pamor dengan konsep roket V2 Nazi milik Wernher von Braun. Bahkan von Braun ketahuan mendorong Nazi untuk menghentikan proyek pesawat Sanger. Akhirnya, roket V2 von Braun lah yang digunakan oleh Nazi untuk membombardir negara-negara Eropa dan Amerika.