Musik mempunyai pengaruh besar dalam terciptanya budaya, style,
maupun pergaulan seseorang di dalam dunia ini. Kebanyakan pecinta musik
yang tergolong ‘maniak’ akan sebuah genre kemungkinan besar akan saling
berkumpul atau hangout untuk saling bertukar ideologi dan mulai
menciptakan budaya-budaya baru tersebut. Ambil saja contohnya, Punk,
Emo, dan Hipster adalah beberapa nama dari budaya baru yang lahir berkat
musik. Beberapa di antara budaya-budaya tersebut dicap buruk, namun
buat mereka penganut budaya-budaya itu sendiri, apa yang mereka lakukan
adalah sebuah hal yang wajar-wajar saja. Yuk intip budaya apa aja sih
yang paling beken dan tercipta berkat musik jaman sekarang ini, dan
bagaimana sejarah terjadinya yang dikutip dari
berjambang.blogspot.com
1. Punk
Kalian pastinya tahu dengan budaya yang satu ini. Ya, punk adalah
salah satu budaya ciptaan musik yang paling terkenal di dunia ini.
Bahkan di negara kita sendiri banyak sekali pemuda-pemuda hingga
anak-anak yang menganut style dan gaya hidup yang mereka dengan bangga
sebut dengan nama ‘Punk’. Budaya ini awalnya populer di Amerika dan
Inggris pada pertengahan tahun ’70an. Yang mempengaruhi budaya ini jelas
saja musik punk atau punk rock yang saat itu memang tengah booming di
sana. Style dari seseorang yang menganggap dirinya ‘anak punk’ antara
lain tato di tubuh, rambut mowawk lancip, tindik-tindik pada beberapa
bagian wajah, dan kaos serba hitam. Selain itu, genre punk ini juga
mampu menciptakan sebuah style joget garis keras yang dinamakan
pogo dancing atau
moshing, masih ada juga
stage diving atau
crowd surfing.
Seseorang yang menganut style punk ini kebanyakan dicap buruk oleh
masyarakat karena terlihat ugal-ugalan dan anarkis. Namun tidaklah benar
untuk menghakimi sesuatu hal tersebut secara mayoritas. Mereka menganut
style inipun karena suatu alasan tertentu, yang salah satunya adalah
kecintaan besar pada musik itu sendiri. Kalau menurut kalian bagaimana?
2. Emo
Budaya yang satu ini sangat ngetrend dalam beberapa tahun terakhir.
Ya, Emo awalnya mulai populer pada awal tahun 2000an, namun sebenarnya
budaya ini sudah ada sejak tahun ’80an silam. Emo lahir berkat genre
musik yang mirip dengan punk, namun sedikit lebih keras, yakni hardcore,
metalcore, atau screamo. Beberapa band penggagas utama dari genre ini
yang paling patut dicatat adalah Jimmy Eat World, My Chemical Romance,
Dashboard Confessional, hingga Paramore. Musik yang berbau Emo sendiri
dikritik keras karena liriknya yang kontroversial dan berbau negatif.
Untuk style budayanya sendiri, kebanyakan orang yang menamakan diri
mereka emo selalu memakai celana pensil yang super ketat dan pendek,
kaos ketat yang lengannya sangat pendek, dan rambut belah samping yang
populer. Masih senada dengan Punk, budaya emo ini juga dicap buruk oleh
beberapa kalangan. Namun, tak bisa dipungkiri lagi kalau budaya yang
satu ini memang masih booming hinnga sekarang. Apa pendapat kalian
mengenai Emo?
3. Hipster
Setelah jamannya emo, Hipster kini yang tengah menguasai mayoritas
budaya musik dunia. Beberapa dari kalian pasti sudah pernah denger dan
tahu mengenai istilah Hipster ini kan? Namun ada yang unik dari budaya
satu ini. Mereka yang ‘dianggap’ hipster sebenarnya tidak mau
diklasifikasikan sebagai golongan tersebut. Kenapa? Karena sebagian
besar orang menggunakan kata-kata ‘hipster’ itu sendiri sebagai sebuah
sindiran atau ejekan untuk mereka-mereka yang berdandan ‘terlalu’
trendy. Mereka yang disebut hipster adalah orang-orang yang selalu
mendengarkan musik-musik indie, band-band aneh yang namanya tak
terkenal. Untuk urusan style sendiri, hipster sedikit susah
diklarifikasikan, beberapa orang ‘tiba-tiba’ suka menumbuhkan kumisnya,
namun ada satu hal pasti yang menandakan bahwa seseorang itu hipster,
yakni pakaian kemeja flannel dan juga topi trucker.
4. Gangsta
Budaya yang satu ini mungkin lebih banyak bermunculan di negara
Amerika. Ya, Gangsta terlahir berkat genre hip hop, biasanya didominasi
oleh para warga berkulit hitam yang berada di jalanan layaknya preman
dan berkumpul dalam jumlah banyak. Budaya ini dimulai pada sekitar tahun
’80an oleh artis-artis seperti Schoolly D dan Ice-T, Snoop Dogg, atau
N.W.A. Sesuai namanya, penganut budaya ini menganggap dirinya
seolah-olah seorang gangster yang selalu membahas dan bertingkah
layaknya para pemberontak pelanggar peraturan. Untuk stylenya sendiri
sangat mudah dikenali, mereka biasanya mengenakan celana baggy, kalung
emas, dan perhiasan-perhiasan bling-bling, hingga hoodie. Kalian sudah
pernah denger mengenai budaya ini kan? Bagaimana menurut kalian?
5. Hippies
Budaya Hippies ini juga kebanyakan tersebar di kawasan Amerika saja.
Budaya ini sedikit lebih kompleks karena juga mempengaruhi pergerakan
dan gaya hidup seseorang. Orang-orang yang dianggap hippies adalah
mereka yang pindah ke Greenwich Village di New York atau Haight-Ashbury
district di San Fransisco pada tahun ’60an. Mereka yang dianggap Hippie
biasanya mendengarkan musik-musik beraliran psychedelic rock, shoegaze,
dan math-rock. Untuk fashion sendiri, para hippies biasanya datang ke
sebuah konser mengenakan pakaian yang berbeda dari umum. Celana bagian
bawah yang digunakan biasanya adalah bell-bottom jeans, rompi, pakaian
yang rapi, dan juga scarf yang melingkar di leher. Style yang terlihat
retro dan oldies.