Sekarang udah zaman digital, serba canggih dan serba modern. Kalo jadi
orang yang gaptek, siap-siap aja deh tersisihkan dari peradaban, atau
minimal dari pergaulan. Sekarang kita mau ngasih tau kamu anak muda baik
yang cewek atau cowok biar gak gaptek-gaptek banget, yaitu dengan
ngasih tau berbagai macam format file.
Semua gadget yang ada pasti menggunakan data-data yang dijalankan berdasarkan format yang sesuai. Bisa dibilang, itu tuh jabatan sebuah file sesuai sama departemennya.
Langsung aja biar gak bingung, kita jelasin pake contoh-contoh juga.
Text File
Buat file yang basisnya teks, ada macam-macam format yang sering kamu temuin, di antaranya .txt yang jadi format paling standar, terus .rtf (rich text file) yang merupakan hasil pengembangan spesifikasi file text dari
Microsoft, sama .doc yang adalah keluaran dari Microsoft juga. Tapi
untuk Microsoft Word keluaran 2010 ke atas, gak bisa nge-save file dengan format .rtf dengan baik lagi karena project itu
udah nggak dikembangkan sejak 2010 itu. Sedangkan buat .doc sendiri
banyak turunannya, seperti .docx buat versi-versi baru dari Word, .dot
buat template, sampai .pdf.
Untuk .pdf (Portable Document Format) sendiri itu adalah format file hasil pengembangan Adobe. Format ini adalah format universal, karena bisa dibuka di device apa aja, selama terinstal reader-nya, misalnya dengan program atau apps “PDF Reader”.
Audio File
Sekarang lanjut ke file yang basisnya suara. Biasanya format file-file tersebut gak jauh-jauh dari .mp3, .wav, .flac, dan .amr. Untuk file format .mp3, itu sudah hasil kompresi (penyederhanaan) darifile suara yang asli, konsekuensinya kualitas bisa berkurang tapi ukuran file jadi nggak gede-gede banget. Beda sama .flac (Free Lossless Audio Codec),
sama-sama kompresi tapi kualitasnya sama dengan yang asli, tapi
ukurannya bisa jadi lebih kecil (meski ga kecil-kecil amat). Banyak
program pemutar musik yang bisa memutar audio dengan format .flac, tapi
kamu harus pastiin dengan liat diproperties-nya. Sayangnya, kalau di handphone belum banyak yang support format ini.
Kalau untuk .wav (Waveform Audio File), itu nggak dikompresi, jadi ukuran file-nya lebih gede. Kalau .amr (Adaptive Multi-Rate) itu biasanya hasil rekaman dari handphone, didesain buat ngerekam suara orang ngomong aja.
Image File
Buat yang suka foto-foto, mesti tau nih format-format gambar. Mulai dari yang paling standar, .jpg (Joint Photographic Group) atau .jpeg (Joint Photographic Experts Group). Format ini adalah format yang paling standar untuk file gambar
dan dipake buat keperluan di internet ataupun elektronik lain. Bisa
menampung resolusi sampai 65535x65535 dan berbagai mode warna, seperti
RBG, CMYK, dan grayscale.
Berikutnya ada format .gif (Graphic Interchange Format).
Format ini sering kamu temuin di artikel kita juga nih. Gambar-gambar
yang bisa gerak itu, lho. Keterbatasannya cuma mampu menyimpan mode
warna terbatas, jadi warnanya nggak sesempurna .jpeg. Contohnya:
Format .png (Portable Network Graphic) itu alternatif buat .gif. Kelebihannya, .png bisa menyimpan gambar dengan latar belakang transparan dan pinggiran yang halus.
Buat tambahan, ada format dan .REW dan .NEF yang biasanya sebagai ‘negatif’ dari hasil jepretan D-SLR.
Video File
Mulai dari yang paling jadul, yaitu .mpg atau .mpeg (Moving Pictures Experts Group)
yang adalah kompresi dengan kualitas VHS buat VCD dan DVD. Tapi
sekarang format itu (dan format .avi) udah mulai ditinggalin. Banyak
yang beralih ke .mp4 karena format itu yang paling gampang dikompresi
tanpa kehilangan banyak kualitas.
Satu lagi video 3gp. Yang ini cowok-cowok pasti udah akrab banget lah,
yang cewek-cewek juga tau lah. Video ini hasil rekaman dari HP-HP awal
2000-an. Sering dipake buat ngerekam... *isi sendiri*