Polisi Malaysia melakukan pemeriksaan (Thestar) |
“Baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata tersebut tak terelakan saat mereka menyergap kedatangan polisi. Sebanyak lima polisi dan dua anggota kelompok bersenjata tewas dalam baku tembak tersebut," ujar Omar menjelaskan.
Omar mengatakan polisi diutus ke lokasi tersebut untuk memburu 10 penyusup yang masuk ke dua desa Tanduo di wilayah Kunak, wilayah yang terletak antara Semporna dan Lahad Datu. Di lokasi itu diyakini, sebanyak 180 orang tentara pengikut Kesultanan Sulu, Filipina telah bersembunyi selama tiga pekan terakhir.
Polisi Malaysia sedang melakukan menyelidikan keterkaitan kasus penyerangan ini dengan para pengikut Kesultanan Sulu, Filipina. "Proses pengamanan telah dilakukan di semua tempat disana, sejauh ini situasi di lapangan berada dalam kendali polisi," terang Omar.
Situasi di pantai timur Sabah memanas setelah pasukan keamanan dan pengikut Kesultanan Sulu Filipina dikabarkan terlibat baku tembak. 2 orang polisi dan 10 pengikut Kesultanan Sulu Filipina dilaporkan tewas dalam baku tembak tersebut.
Anggota Jamalul Kiram II, pengikut Kesultanan Islam Sulu di Filipina selama lebih dari dua pekan terakhir terlibat konflik dengan militer Malaysia di desa yang berbatasan langsung dengan Filipina. Kiram mengatakan, kepala Kesultanan Islam Sulu pernah menguasai wilayah Kalimantan dan disewakan kepada Eropa pada 1870-an. Meskipun kekuatan mereka memudar karena pengaruh penjajahan barat, mereka tetap mendapat pembayaran sewa untuk wilayah Sabah tiap tahunnya.