Beberapa wanita dilaporkan telah
mengalami kejang selama persalinan setelah menonton adegan persalinan
menegangkan Bella Swan yang diperankan oleh Kristen Stewart di film
drakula 'Breaking Dawn: Part One'. Penonton bahkan ada yang kejang di
dalam bioskop atau dikenal dengan photosensitive epilepsy
(epilepsi karena sensitif cahaya), karena dipicu oleh cahaya terang
berkedip merah, hitam dan putih selama adegan film berlangsung.
Dua orang penonton Brandon Gephart
dan Kelly Bauman yang menonton pada 18 November 2011 dilaporkan
mengalami kejang-kejang, mendengus dan sulit bernapas saat menonton
serial The Twilight Saga tersebut. Meski tidak parah, dua orang
tersebut sempat dirawat oleh paramedis.
"Ini seperti saklar lampu yang
on-off, karena itu dalam menyerang otak. Masalahnya terjadi karena
ruang bioskop yang gelap dan lampu berkedap-kedip, seperti lampu
sorot," jelas Dr. Michael G. Chez, direktur medis neurologi pediatrik
dan epilepsi untuk Sutter CBS Sacramento 13 di Sacramento, seperti
dilansir ABCNews, Sabtu (26/11/2011).
Kejang gara-gara film 'Breaking
Dawn' juga terjadi di Utah, Amerika Serikat. Seorang pria menikah yang
tidak disebutkan namanya mengalami gemetar seluruh tubuh setelah
menonton film yang juga diperankan oleh Robert Pattinson tersebut.
"Saya tidak ingat apa yang
terjadi setelah itu, saya pikir saya pingsan. Menurut dia (istrinya),
saya gemetar dan bergumam suara berbeda," jelas pria itu. Istrinya
duduk disamping pria itu di dalam bioskop. Menurutnya, sang suami mulai
berguman dan mulai berkedip-kedip pada saat itu. Saya berlutur di
depannya dan menampar wajahnya," jelas sang istri.
Pasangan tersebut meninggalkan
bioskop lebih awal, saat adegan film belum rampung. Dan keesokan
harinya mereka mendengar bahwa hal serupa juga terjadi pada gadis lain
yang menonton film itu.
Menurut dokter spesilais saraf Dr Michael Setyawan SpS dalam konsultasi kesehatan di detikHealth,
secara umum kejang dapat dibagi menjadi kejang epilepsi dan kejang non
epilepsi. Kejang epilepsi merupakan manifestasi akibat adanya lepas
muatan listrik abnormal dan berlebih dari otak.
Sedangkan kejang non epilepsi
adalah kejang yang menyerupai kejang epilepsi, tetapi tidak disebabkan
oleh aktivitas otak berlebih, melainkan dipicu oleh kondisi psikis atau
psikologis. Kejang epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai gangguan
otak, misalnya akibat cedera kepala, gangguan pembuluh darah ataupun
tumor.
"Pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa kejang yang dialami seseorang adalah dengan EEG (electroencephalography). Untuk menentukan apakah terdapat kejang epilepsi, kemudian dicari dan diobati penyebabnya," kata Dr Michael.