(Foto: thinkstock)
Jakarta,
Ganja atau cimeng sangat melegenda di kalangan mahasiswa, seolah
siapapun yang pernah kuliah pasti pernah menghisapnya. Presenter Pandji
Pragiwaksono mengaku pernah nyimeng, bahkan yakin presiden SBY juga
pernah nyimeng!
"Jangankan saya, Obama saja mengaku pernah
nyimeng. Bahkan saya yakin, SBY itu pasti juga pernah nyimeng," ujar
Pandji saat ditanya apakah pernah menghisap ganja, usai peluncuran buku
Hikayat Pohon Ganja di Gramedia Matraman, Rabu (7/12/2011).
Soal
efek ganja, Pandji sepakat dengan organisasi Lingkar Ganja Nusantara
bahwa ganja tidak seberbahaya alkohol maupun zat terlarang lainnya.
Beberapa penelitian membantah klaim bahwa ganja merusak otak, bahkan
kandungan kimianya bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Bahkan
dibandingkan dengan tembakau, Pandji menilai ganja sebagai tanaman jauh
lebih bermanfaat. Serat ganja bisa menjadi bahan baku tekstil dan tali
tambang dan yang terpenting tidak memicu berbagai penyakit mematikan
seperti halnya rokok.
"Orang nyimeng sehari berapa sih, paling
banter 3 linting," kata Pandji merujuk lintingan ganja yang relatif
kecil, rata-rata besarnya tidak sampai sepertiga dari lintingan rokok
tembakau.
Pandji juga lebih bisa menerima jika anaknya, Dipo yang
masih balita kelak ikut-ikutan menghisap ganja dibandingkan jika anak
tersebut merokok. Tentunya dengan catatan, kalau memang ganja kelak
benar-benar dilegalkan.
"Daripada merokok, lebih baik ganja lah.
Rokok dihisap bikin mati, kalau ganja paling-paling bikin ketawa," kata
tambah Pandji yang biar bagaimanapun tidak mau disebut sebagai pemakai
ganja.
Jika dimanfaatkan dengan benar, Pandji menilai tanaman
ganja bisa membantu perncapaian Millenium Development Goals (MDGs) dalam
kaitannya dengan kemiskinan. Ia menjamin, kemiskinan bisa berkurang
jika ganja dilegalkan dan para petani bebas menanam ganja.