Pantau awak media di lapangan Damkar Kota Dumai berjibaku memadamkan api yang begitu besar, sampai berita ini di tayangkan api masih membesar.Penyebab kebakaran yang terjadi belum dapat di ketahui, serta berapa kios yang terbakar masih belum dapat data yang pasti. Informasi sementara yang didapat saat ini tidak ada menimbulkan korban jiwa.
Kebakaran Pasar Pulau Payung, api yang bermula di lorong antara pedagang sayur, ayam potong, dan ikan itu dengan cepat membesar, melalap kios-kios yang sebagian besar terbuat dari kayu, membuat penyebaran api semakin cepat.
Kejadian ini terjadi saat pemerintah Kota Dumai sedang menggenjot pembangunan bagian pasar yang dihuni pedagang buah, yang belum lama ini juga terbakar.
Tragedi malam Jumat tak terduga ini mengingatkan kembali akan lemahnya sistem keamanan dan penanggulangan kebakaran di pasar tersebut.
Dikutip dari pantaunews, dari pantauan di lapangan, kobaran api terlihat sangat besar dan menjulang tinggi, menelan kios-kios yang berdiri berjejer. Kios kayu yang mudah terbakar menyebabkan si jago merah dengan leluasa menyebar. Suasana kepanikan terlihat di kalangan pedagang dan warga sekitar yang berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka dari amukan api.
Hingga berita ini diturunkan, petugas pemadam kebakaran baru tiba beberapa waktu setelah kebakaran berlangsung. Proses pemadaman berlangsung dramatis, namun api belum berhasil dikendalikan sepenuhnya.
Belum ada informasi resmi terkait korban jiwa dalam peristiwa ini. Dari pantauan di lapangan kerugian material diperkirakan cukup besar mengingat banyak kios yang hangus terbakar.
Pedagang yang kehilangan kiosnya tak dapat menyembunyikan kesedihan dan kekecewaannya.
“Kami baru saja memulihkan diri dari kebakaran sebelumnya, kini harus menghadapi musibah lagi. Harusnya ada upaya lebih serius dari pihak terkait untuk menjaga keamanan di pasar ini,” ungkap seorang pedagang yang kiosnya ludes dilalap api. (*)
Editor : kar